Oke, tanpa berlama lama!. Ini dia
tokoh yang ana pilih untuk di share gaya kepemimpinannya, beliau adalah
Presiden Iran. Yuk Disimak!!!.
A.
Gaya
Kepemimpinan Mahmoud Ahmadinejad (Presiden Iran)
kita akan melihat bagaimana biografi presiden yang sangat sederhana dalam
kehidupannya, yaitu presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad. Konon beliau ini adalah
president yang miskin karena memang tidak hidup untuk mengumpulkan harta tetapi
memajukan negara. Luar biasa, apalagi beliau adalah seorang presiden, ini
menarik untuk kita simak.
Mahmoud
Ahmadinejad atau bisa dibaca Ahmadinezhad dilahirkan pada tanggal
28 Oktober 1956 adalah Presiden Iran yang keenam. Jabatan kepresidenannya
dimulai pada 3 Agustus 2005. Ia pernah menjabat walikota Teheran dari 3 Mei
2003 hingga 28 Juni 2005 waktu ia terpilih sebagai presiden. Ia dikenal secara
luas sebagai seorang tokoh konservatif yang mempunyai pandangan Islamis. Lahir
di desa pertanian Aradan, dekat Garmsar, sekitar 100 km dari Teheran, sebagai
putra seorang pandai besi, keluarganya pindah ke Teheran saat dia berusia satu
tahun. Dia lulus dari Universitas Sains dan Teknologi Iran (IUST) dengan gelar
doktor dalam bidang teknik dan perencanaan lalu lintas dan transportasi. Pada
tahun 1980, dia adalah ketua perwakilan IUST untuk perkumpulan mahasiswa, dan
terlibat dalam pendirian Kantor untuk Pereratan Persatuan (daftar-e tahkim-e
vahdat), organisasi mahasiswa yang berada di balik perebutan Kedubes Amerika
Serikat yang mengakibatkan terjadinya krisis sandera Iran.
Pada masa Perang Iran-Irak, Ahmedinejad bergabung dengan Korps Pengawal Revolusi Islam pada tahun 1986. Dia terlibat dalam misi-misi di Kirkuk, Irak. Dia kemudian menjadi insinyur kepala pasukan keenam Korps dan kepala staf Korps di sebelah barat Iran. Setelah perang, dia bertugas sebagai wakil gubernur dan gubernur Maku dan Khoy, Penasehat Menteri Kebudayaan dan Ajaran Islam, dan gubernur provinsi Ardabil dari 1993 hingga Oktober 1997.
Pada masa Perang Iran-Irak, Ahmedinejad bergabung dengan Korps Pengawal Revolusi Islam pada tahun 1986. Dia terlibat dalam misi-misi di Kirkuk, Irak. Dia kemudian menjadi insinyur kepala pasukan keenam Korps dan kepala staf Korps di sebelah barat Iran. Setelah perang, dia bertugas sebagai wakil gubernur dan gubernur Maku dan Khoy, Penasehat Menteri Kebudayaan dan Ajaran Islam, dan gubernur provinsi Ardabil dari 1993 hingga Oktober 1997.
Ahmadinejad lalu terpilih sebagai walikota Teheran pada Mei 2003.
Dalam masa tugasnya, dia mengembalikan banyak perubahan yang dilakukan
walikota-walikota sebelumnya yang lebih moderat dan reformis, dan mementingkan
nilai-nilai keagamaan dalam kegiatan-kegiatan di pusat-pusat kebudayaan. Selain
itu, dia juga menjadi semacam manajer dalam harian Hamshahri dan memecat sang
editor, Mohammad Atrianfar, pada 13 Juni 2005, beberapa hari sebelum pemilu
presiden, karena tidak mendukungnya dalam pemilu tersebut.
Presiden Mohammad Khatami pernah melarangnya menghadiri pertemuan Dewan Menteri, suatu hak yang biasa diberikan kepada para walikota Teheran. Hal ini dikarenakan pada waktu Khatami menuju Universitas Teheran, Khatami terjebak macet. Khatami mengkritik Ahmadinejad yang saat itu menjabat walikota Teheran. Namun bukannya tergesa-gesa membereskan masalah tersebut, Ahmadinejad justru berkata: “Bersyukurlah karena presiden kita telah merasakan kehidupan rakyatnya yang sesungguhnya”. Namun Ahmadinejad tetap santai menghadapi larangan tersebut.
Sifatnya yang sederhana ini masih terlihat saat Ahmadinejad terpilih menjadi Presiden. Karpet-karpet merah persia mahal dikeluarkan semua dari istana, menolak mobil limosine dan tetap setia menggunakan mobil tuanya serta tetap tinggal di rumah susunnya. Selain sifatnya yang sederhana ia dicintai karena lebih mementingkan memperbaiki ekonomi negara ketimbang bidang-bidang lain dan memperjuangkan setiap pendapatan minyak bumi agar jatuh ke meja makan rakyat Iran. Ahmadinejad memberi salam hormat kepada Ayatollah KhameneiSetelah dua tahun sebagai walikota Teheran, Ahmadinejad lalu terpilih sebagai presiden baru Iran. Tak lama setelah terpilih, pada 29 Juni 2005, sempat muncul tuduhan bahwa ia terlibat dalam krisis sandera Iran pada tahun 1979. Iran Focus mengklaim bahwa sebuah foto yang dikeluarkannya menunjukkan Ahmadinejad sedang berjalan menuntun para sandera dalam peristiwa tersebut, namun tuduhan ini tidak pernah dapat dibuktikan
Kesederhanaan Presiden Mahmoud Ahmadinejad
Ahmadinejad terkenal dengan kesederhanaannya
dalam kehidupan sehari-hari, baik sebagai personal maupun sebagai seorang
Presiden Iran. Dalam sebuah sesi wawancara bersama wartawan TV Fox dari
Amerika, terungkaplah sisi-sisi menakjubkan dari seorang Ahmadinejad,
kehidupannya yang sangat sederhana menjadi sangat membanggakan jika kita
bandingkan dengan kehidupan para pejabat di negeri kita sendiri, Indonesia. Apa
saja itu? Saat pertama kali menduduki kantor kepresidenan Ia menyumbangkan
seluruh karpet Istana Iran yang sangat tinggi nilainya itu kepada masjid-masjid
di Teheran dan menggantikannya dengan karpet biasa yang mudah dibersihkan.
Ia mengamati bahwa ada ruangan yang sangat besar untuk menerima dan menghormati tamu VIP, lalu ia memerintahkan untuk menutup ruang tersebut dan menanyakan pada protokoler untuk menggantinya dengan ruangan biasa dengan 2 kursi kayu, meski sederhana tetap terlihat impresive. Langkah pertamanya adalah ia mengumumkan kekayaan dan propertinya yang terdiri dari Peugeot 504 tahun 1977, sebuah rumah sederhana warisan ayahnya 40 tahun yang lalu di sebuah daerah kumuh di Teheran. Rekening banknya bersaldo minimum, dan satu-satunya uang yang masuk adalah uang gaji bulanannya sebagai dosen di sebuah universitas yang hanya senilai US$ 250. Selama menjabat sebagai Presiden Iran, Ia tinggal di rumahnya sendiri. Ia tidak mengambil gajinya sebagai Presiden, alasannya adalah bahwa semua kesejahteraan adalah milik negara dan ia bertugas untuk menjaganya. Sang presiden selalu membawa tas setiap hari yang berisikan sarapan; roti isi atau roti keju yang disiapkan istrinya dan memakannya dengan gembira,ia juga menghentikan kebiasaan menyediakan makanan yang dikhususkan untuk presiden. Selain itu, hal lain yang ia ubah adalah kebijakan pesawat terbang Kepresidenan, ia mengubahnya menjadi pesawat kargo sehingga dapat menghemat pajak masyarakat dan untuk dirinya, ia meminta terbang dengan pesawat terbang biasa dengan kelas ekonomi.
Ia mengamati bahwa ada ruangan yang sangat besar untuk menerima dan menghormati tamu VIP, lalu ia memerintahkan untuk menutup ruang tersebut dan menanyakan pada protokoler untuk menggantinya dengan ruangan biasa dengan 2 kursi kayu, meski sederhana tetap terlihat impresive. Langkah pertamanya adalah ia mengumumkan kekayaan dan propertinya yang terdiri dari Peugeot 504 tahun 1977, sebuah rumah sederhana warisan ayahnya 40 tahun yang lalu di sebuah daerah kumuh di Teheran. Rekening banknya bersaldo minimum, dan satu-satunya uang yang masuk adalah uang gaji bulanannya sebagai dosen di sebuah universitas yang hanya senilai US$ 250. Selama menjabat sebagai Presiden Iran, Ia tinggal di rumahnya sendiri. Ia tidak mengambil gajinya sebagai Presiden, alasannya adalah bahwa semua kesejahteraan adalah milik negara dan ia bertugas untuk menjaganya. Sang presiden selalu membawa tas setiap hari yang berisikan sarapan; roti isi atau roti keju yang disiapkan istrinya dan memakannya dengan gembira,ia juga menghentikan kebiasaan menyediakan makanan yang dikhususkan untuk presiden. Selain itu, hal lain yang ia ubah adalah kebijakan pesawat terbang Kepresidenan, ia mengubahnya menjadi pesawat kargo sehingga dapat menghemat pajak masyarakat dan untuk dirinya, ia meminta terbang dengan pesawat terbang biasa dengan kelas ekonomi.
Ia juga memangkas protokoler istana sehingga menteri-menterinya dapat masuk langsung ke ruangannya tanpa ada hambatan. Ia juga menghentikan kebiasaan upacara-upacara seperti karpet merah, sesi foto, atau publikasi pribadi, atau hal-hal seperti itu saat mengunjungi berbagai tempat di negaranya. Presiden Iran ini kerap tidur di ruang tamu rumahnya sesudah lepas dari pengawal-pengawalnya yg selalu mengikuti ke manapun ia pergi.
Nah, menarik kan Bapak Presiden ini Memimpin Negaranya!. Menurut Ane Beliau
Berpandangan Seseoarang Pemimpin dan Memiliki Peran Penting pada negaranya
Tidak Meluluh Harus Menikmati Fasilitas yaang Umumnya merupakan Sumbangan dari
rakyatnya. Beliau hanya ingin mengabdi kepada Negara dengan sebaik munkin.
Semoga suatu saat nanti Kita bisa menjadi Pemimpin yang baik, dimanapun kita
memimpin!. Oke, kita memulai itu semua dari bagaimana kita memimpin dan
mengorganisir diri kita sendiri. Tentu hal yang tabu tapi sangat pantas
dicermati. Apakah kita sudah Memimpin pribadi kita menjadi baik??. Apakah
kita sudah Memimpin Pribadi kita
Sehingga bermanfaat bagi Keluarga, Teman, Rekan kerja, dan Agama???. Kalau
masih merasa belum, yuk mulai sekarang!!. Karna Tuhan menciptakan manusia
sebagai pemimpin, Entah itu Peminpin dalam skala kecil atau pemimpin Skala
besar dan memiliki peran penting. Oke !. itu sedikit gambaran tentang definisi
pemimpin yang penulis kumpulkan dari berbagai tokoh, dan gaya kepemimpinan dari
Presien Iran.
Penulis Pun masih pemuda yang ingin menambah ilmu, entah itu dari berbagai
referensi, ataupun itu dari pembaca!. Karna saya merasa tulisan saya tidak
sempurna, saya cmn bilang sory sory aja yah. Hahaha!!. atas pengatahuan penulis
yang masih sedikit!. penulis hanya ingin berbagi ilmu walaupun sedikit. Dan
terimakasih sudah membaca maupun yang udah mengcopast sehinggan dapat di revisi
kedalam yang lebih bermanfaat. Sebagai penutup ini Biodata Presiden Iran.
saya M Agung Sucipta iskandar!.
Asslamua’alaikum warahmatullah Wabarakhathu
Data tentang Presiden Mahmoud Ahmadinejad
·
Lahir : Aradan, 28 Oktober 1956
·
Jabatan : Presiden Iran yang keenam
·
Pendidikan : Gelar doktor dalam bidang teknik dan
perencanaan lalu lintas dan transportasi Universitas Sains dan Teknologi Iran
(IUST)
Karir
:
·
Korps Pengawal Revolusi Islam (1986)
·
Insinyur kepala pasukan keenam Korps dan kepala staf
Korps di sebelah barat Iran
·
Wakil gubernur dan gubernur Maku dan Khoy
·
Penasihat Menteri Kebudayaan dan Ajaran Islam
·
Gubernur provinsi Ardabil (1993-1997)
·
Walikota Teheran (3 Mei 2003 - 28 Juni 2005)
·
Presiden Iran (3 Agustus 2005 - sekarang)
v Referensi
http://astaqauliyah.com/2010/08/belajar-kesederhanaan-dari-presiden-iran-mahmoud-ahmadinejad/