Jawa
Timur
Jawa
Timur adalah sebuah
provinsi di bagian timur
Pulau Jawa,
Indonesia.
Ibu kotanya terletak di
Surabaya.
Luas wilayahnya 47.922 km², dan jumlah penduduknya 37.476.757 jiwa (
2010). Jawa Timur memiliki
wilayah terluas di antara 6 provinsi di Pulau Jawa, dan memiliki jumlah
penduduk terbanyak kedua di Indonesia setelah
Jawa Barat.
Jawa Timur berbatasan dengan
Laut Jawa di utara,
Selat Bali di timur,
Samudra
Hindia di selatan,
serta Provinsi
Jawa Tengah di barat. Wilayah Jawa Timur juga
meliputi
Pulau Madura,
Pulau Bawean,
Pulau Kangean serta sejumlah pulau-pulau kecil di
Laut Jawa,
dan
Samudera
Hindia (
Pulau Sempu,
dan
Nusa Barung).
Jawa Timur dikenal sebagai pusat Kawasan Timur Indonesia, dan
memiliki signifikansi perekonomian yang cukup tinggi, yakni berkontribusi
14,85% terhadap
Produk Domestik Bruto nasional.
Sejarah
a.
Prasejarah
b.
Era Klasik
Bukti awal masuknya
Islam ke Jawa Timur adalah adanya makam
nisan di Gresik bertahun
1102, serta sejumlah makam
Islam pada kompleks makam
Majapahit.
Tetapi setelah penemuan munculnya candi Jedong di Daerah
Wagir,
Malang, Jawa
Timur yang diyakini lebih tua dari Prasasti Dinoyo , yakni sekitar
abad ke-6Masehi.
c.
Kolonoisme
d.
Kemerdekaan
Setelah
kemerdekaan Indonesia, Indonesia terbagi menjadi 8 provinsi, dan Jawa Timur
termasuk salah satu provinsi tersebut. Gubernur pertama Jawa Timur adalah
R. Soerjo,
yang juga dikenal sebagai pahlawan nasional.
IKLIM
Jawa Timur memiliki iklim tropis basah. Dibandingkan
dengan wilayah Pulau Jawa bagian barat, Jawa Timur pada umumnya memiliki curah
hujan yang lebih sedikit. Curah hujan rata-rata 1.900 mm per tahun, dengan
musim hujan selama 100 hari. Suhu rata-rata berkisar antara 21-34 °C. Suhu
di daerah pegunungan lebih rendah, dan bahkan di daerah Ranu Pani (lereng
Gunung Semeru), suhu bisa mencapai minus 4 °C,yang menyebabkan turunnya
salju lembut
MAKANAN KHAS
JAWA TIMUR
1. Rawon
Rawon merupakan makanan berupa sup daging kuah hitam.
Kuah hitam berasal dari kluwak dan daging yang digunakan adalah daging sapi
yang dipotong kecil-kecil. Bumbu merupakan campuran dari bawang merah, bawang
putih, lengkuas (laos), ketumbar, serai, kunir, lombok, kluwek, garam, serta
minyak nabati.
Rawon umumnya disajikan bersama nasi dan dilengkapi dengan
tauge, daun bawang, kerupuk, dan sambal.
2. Tahu Campur
Makanan yang terkenal dari Lamongan ini terdiri dari
tahu goreng, perkedel singkong, tauge, mi kuning, selada, dan daging sapi
kenyal. Dilengkapi dengan petis, bawang goreng, dan sambal, tahu campur semakin
lezat untuk dinikmati. Sayangnya ketika di Surabaya kemarin saya belum sempat
mencicipi (kembali) makanan satu ini.
3. Rujak Cingur
Rujak cingur merupakan makanan tradisional dari
Surabaya. Makanan ini terdiri dari irisan buah seperti ketimun, mangga muda,
bengkoang, nanas, kedondong, dan sayur-sayuran seperti tauge, kangkung, kacang
panjang serta ditambah dengan lontong, tahu, tempe, bendoyo, dan cingur. Semua
bahan tadi dicampur dengan petis dengan cara diuleg. Bagi yang tidak tahu apa
itu cingur, cingur merupakan kata dalam bahasa Jawa yang artinya mulut, merujuk
pada irisan moncong atau mulut sapi yang dicampurkan. Hal itulah yang membedakan
rujak cingur dengan rujak biasa (tanpa menggunakan cingur). Adanya berbagai
buah dan petis membuat rasa rujak cingur menjadi campur aduk antara asam,
manis, dan pedas.
4. Lontong
Balap
Selain rujak cingur, lontong balap merupakan ikon
kuliner Surabaya. Asal mula nama lontong balap bermula ketika makanan ini masih
dijual dalam gentong-gentong yang cukup berat. Hal ini membuat penjual harus
berjalan cepat-cepat sehingga terkesan balapan. Makanan ini terdiri dari
lontong, tauge, tahu goreng, lentho, bawang goreng, kecap dan sambal. Tidak
ketinggalan juga sambal petis.
5. Tahu Tek
Tahu tek terdiri atas tahu goreng, kentang goreng,
tauge, irisan ketimun dan kerupuk.Tahu dan kentang goreng dipotong
kecil-kecil kemudian diberi bumbu yang terbuat dari petis, air, kacang tanah,
cabe dan bawang putih.
Makanan khas Surabaya ini dinamakan tahu tek karena gunting
yang digunakan untuk memotong tahu, kentang, telur berbunyi tek..tek..tek.
Biasanya penjual tahu tek ‘berkeliaran’ pada malam hari.
6. Kupang Lontong
Kupang lontong merupakan salah satu kuliner Jawa Timur
yang berbahan dasar sejenis satwa laut mini bernama latin corbula faba H atau
kupang putih. Satwa mini sebesar biji beras ini diolah setelah kulit dikupas
dan direbus sebelum dikonsumsi. Dinikmati dengan bumbu petis dan air jeruk
nipis untuk menghilangkan rasa amisnya. Untuk bahan pelengkapnya, disajikan
dengan lontong, lentho atau sejenis perkedel dari kacang tolo atau kacang
hijau) dan sate kerang.
7. Nasi Jagung
Awalnya, nasi jagung merupakan makanan yang diolah
karena tingginya harga beras. Namun, sekarang nasi jagung sudah menjadi bagian
dari kuliner yang paling sering diburu para wisatawan. Nasi jagung hangat
dengan lauk ikan asin dan urap-urap, lengkap dengan sambal terasinya.
Hmm…nikmat.
8. Pecel
Makanan khas Jatim lainnya yakni campuran sayuran
rebus seperti kecambah, kangkung, kacang panjang dan kol, dengan sajian bumbu
kacang pekat yang pedas dan peyek ikan teri. Pecel dengan nasi hangat dan tempe
goreng menjadi menu sarapan pagi yang paling favorit di Jawa Timur, bahkan di
beberapa tempat lain.
9. Rujak Gober
Suka makanan pedas dan asem? Ini makanan yang pas buat
kamu, namanya Rujak gobet. Makanan dengan bahan dasar buah-buahan seperti
nanas, kedondong dan mangga muda serta buah tambahan lainnya yang diserut
kasar. Kuah atau bumbunya merupakan campuran asam, gula, garam dan cabe
10. Nasi Krawu
Nasi
krawu meruapakan salah satu makanan khas Jatim, tepatnya dari Gresik. Nasi ini
diolah dari beras berkualitas tinggi yang menghasilkan nasi pulen dan lembut di
lidah. Hal ini yang menjadikan harga nasi krawu sedikit lebih mahal daripada
nasi jagung. Disajikan dengan daging sapi goreng diiris halus, poyah atau abon
kelapa dan sambal terasi. Sangat pas dinikmati saat makan siang.
Sumber
https://ilhamrsd.wordpress.com/2011/02/12/makanan-khas-jawa-timur/