A. Pendaluan
Dalam
sejarah peradaban bangsa, pemuda merupakan edon bangsa yang sangat mahal dan
tak ternilai harganya. Kemajuan atau kehancuran bangsa dan Negara banyak
tergantung pada kaum mudanya sebagai agen perubahan. Pada setiap perkembangan
dan pergantian peradaban selalu ada darah muda yang memeloporinya. Namun,
pemuda Indonesia telah banyak kehilangan jati dirinya, terutama dalam hal
wawasan kebangsaan dan edonisms (cinta tanah air) Indonesia. Sebenarnya, cinta
tanah air dapat ditanamkan sejak dini dalam diri anak. Seorang anak dapat
mencintai tanah air melalui film, serta dapat memahami kekayaan Indonesia yang
begitu melimpah. Pendidikan dapat dimulai dari lingkungan yang paling dekat
yaitu melalui lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat. Cinta tanah air
yaitu mencintai bangsa sendiri. Cinta tanah air perlu ditanamkan pada peserta
didik, karena peserta didik sebagai generasi penerus bangsa Indonesia. Agar
rasa cinta tanah air terhadap bangsa Indonesia tidak pudar, maka perlu
penanaman sejak dini. Namun, permasalahan akut yang dihadapi pemuda Indonesia
meliputi adanya arus edonismsm dan edonism mengakibatkan redupnya nasionalisme
para pemuda sehingga menurunkan rasa persaudaraan dan semakin tajamnya
individualism, Ketidakmampuan para pemuda dalam menyesuaikan dengan peluang
partisipasi politik yang makin terbuka di era reformasi, sehingga menimbulkan
anarkisme, tindak kekerasan, dan liberalism.
B. Hadist
Tentang Cinta Tanah Air
“Cinta tanah air adalah sebagian dari
iman” hadist ini adalah hadist maudhu’ sebagaimana disebutkan dalam kitab
Silsilatu Ahaaditsu Ad-Dhaifah wal Maudhuah wa Atsarus Sayyi fil Ummah karya
Syaikh Al-Bany Hadits ke 36. Edisi terjemahan, Silsilah Hadits Dhaif dan Maudhu
jilid-1, cetakan Gema Insani Press. Imam Jalaluddin as-Suyuthi juga menjelaskan
bahwa hadist ini derajadnya tidak diketahui [ad-Durar al-Muntatsirah Fii
al-Ahaadiits al-Musytahirah karya imam Jalaluddin as-Suyuthi, tahqiq Syaikh
Muhammad Luthfi ash-Shabbagh, hal.110, no.190]
, ummat islam banyak yang membela
mati-matian batas-batas negerinya tanpa memperdulikan diatas aturan apa negeri
tersebut dibangun.rBanyak orang yang memakai hadist
maudhu’ ini untuk memompa rasa patriotisme dan nasionalisme bangsa Indonesia.
Dengan keyakinan bahwa hadis ini datang dari Rasulullah
Jika negeri tersebut dibangun atas
dasar islam dan berusaha menerapkan syari’at islam disetiap lininya, maka wajib
bagi ummat islam untuk membelanya. Akan tetapi jika negeri tersebut dibangun
bukan diatas syari’at islam, melainkan syari’at kekufuran, maka bagi seorang
muslim haram membela peperangan tersebut, karena peperangan yang tidak dijalan
Allah adalah dijalan toghut. Di dunia ini hanya ada dua jalan, sabilullah dan
sabilut toghut, tidak ada jalan yang ketiga. Allah Ta’ala berfirman :
الَّذِينَ آَمَنُوا يُقَاتِلُونَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَالَّذِينَ كَفَرُوا يُقَاتِلُونَ فِي سَبِيلِ الطَّاغُوتِ فَقَاتِلُوا أَوْلِيَاءَ الشَّيْطَانِ إِنَّ كَيْدَ الشَّيْطَانِ كَانَ ضَعِيفًا
Orang-orang yang beriman berperang di
jalan Allah, dan orang-orang yang kafir berperang di jalan thaghut, sebab itu
perangilah kawan-kawan syaitan itu, Karena Sesungguhnya tipu daya syaitan itu
adalah lemah. [ an Nisa’ : 76 ].
Ibnu Katsir menjelaskan : Orang-orang yang beriman berperang dalam ketaatan pada Allah dan keridhoan-Nya, dan orang-orang kafir berperang dalam ketaatan pada syetan. [ tafsir Ibnu Katsir ayat 76 ].
Jelaslah disini, jika seseorang cinta
tanah air secara membabibuta, ia serahkan jiwa dan raga serta berperang
karenanya tanpa berfikir pada kelompok manakah ia berperang, maka ia hanya akan
dimanfaatkan setan untuk mengutkan kelompoknya.
C.
Cinta Tanah Air
Dalam lagu mengheningkan cipta, kita mengenang jasa
para pahlawan. Mereka telah gugur di medan perang. Para pahlawan berani
mengorbankan diri karena mereka mencintai tanah airnya. Mereka mencintai
rakyat, bangsa, dan negara Indonesia. Mereka tidak mau negerinya dijajah.
Kata
lain cinta tanah air adalah patriotisme. Kata ini dibentuk dari kata patria dan
isme. Kata patria berarti bangsa atau tanah air. Kata isme dalam kata
patriotisme adalah ajaran, semangat, atau dorongan. Jadi, kata patriotisme
memiliki arti ajaran atau semangat cinta tanah air. Para pejuang yang gugur
membela bangsa disebut pahlawan.
Cinta
mereka pada bangsa dan tanah air Indonesia tidak bisa diragukan lagi. Bagaimana
dengan kita yang tidak terlibat dalam perang? Apakah kita bisa disebut orang
yang memiliki semangat cinta tanah air? Apa contohnya? Banyak sekali orang yang
memiliki semangat cinta tanah air. Orang yang cinta tanah air berjuang demi
kemajuan dan kesejahteraan negaranya
D. Beberapa Contoh cinta Tanah Air
Kita
sebagai bangsa Indonesia harus cinta akan tanah air. Beberapa contoh yang dapat
kita telaah dalam kehidupan sehari-hari antara lain:
1.
Para guru yang bersedia ditempatkan untuk mengajar di daerah terpencil. Dia
mengabdikan diri untuk mendidik anak-anak di daerah terpencil. Anak-anak di
daerah itu menjadi pintar. Guru itu bisa dikatakan cinta tanah air. Ia
mencerdaskan bangsa dengan pengabdiannya.
2.
Polisi dan tentara yang siap dikirim ke daerah konflik. Mereka menjaga keamanan
didaerah itu. Mereka ditugaskan untuk menjaga keutuhan bangsa dan negara.
Mereka mengalami ancaman keamanan tiap hari. Mereka termasuk orang-orang yang
cinta tanah air.
3.
Pejabat dan pegawai pemerintahan yang mau bekerja keras demi kemajuan
daerahnya. Mereka tidak korupsi dan menyalahgunakekuasaan. Jabatannya digunakan
untuk mengabdi rakyat. Mereka ini pantas disebut orang yang cinta tanah air.
4.
Atlit-atlit yang berprestasi. Atlit-atlit ini berjuang keras dan berlatih
dengan tekun. Prestasi mereka mengharumkan nama bangsa. Mereka pantas disebut
sebagai orang-orang yang cinta tanah air.
E. Faktor
Penyebab Terjadinya Penurunan Nasionalisme pada Kalangan Generasi Penerus
Bangsa
Banyak faktor yang mempengaruhi penurunan jiwa nasioaisme pada
kalangan generasi penerus bangsa Indonesia, diantaranya pengaruh globalisasi
dan informasi, serta kurangnya pendidikan fisik terutama di bidang kesejarahan.
Hal ini seakan menjadi ancaman serius bagi generasi muda dalam memaknai dan
menggelorakan semangat kemerdekaan di dalam jiwa mereka.
Penyebab utama dari memudarnya semangat nasionalisme dan
kebangsaan dari generasi penerus bangsa terutama disebabkan contoh yang salah
dan kurang mendidik yang diperlihatkan generasi tua atau kaum tua yang
cenderung mementingkan kepentingan pribadi dan golongannya daripada
mendahulukan kepentingan bangsa dan rakyat. Kaum tua juga tidak memberikan
contoh sikap disiplin dan rasa tanggungjawab terhadap suatu apapun.
Kurangnya nasionalisme dan hilangnya spirit kemerdekaan di
kalangan generasi penerus bangsa saat ini ternyata membawa dampak atau pengaruh
yang cukup besar terhadap keutuhan bangsa dan Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI) saat ini.
F. Cara Mewujudkan Cinta Tanah Air sebagai Mahasiswa
Pemuda dan mahasiswa sama-sama
diidentikkan dengan “agent of change”. Kata-kata perubahan selalunya menempel
dengan erat sekali sebagai identitas para mahasiswa yang juga dikenal sebagai
kaum intelektualitas muda. Dari mahasiswalah ditumpukan besarnya harapan,
harapan untuk perubahan dan pembaharuan dalam berbagai bidang yang ada di
negeri ini. Tugasnyalah melaksanakan dan merealisasikan perubahan positif,
sehingga kemajuan di dalam sebuah negeri bisa tercapai dengan membanggakan.
Peran sentral perjuanganya
sebagai kaum intelektualitas muda memberi secercah sinar harapan untuk bisa
memperbaiki dan memberi perubahan-perubahan positif di negeri ini. Tidak
dipungkiri, bahwa perubahan memang tidak bisa dipisahkan dan telah menjadi
sinkronisasi yang mendarah daging dari tubuh dan jiwa para mahasiswa.
Dari mahasiswa dan pemudalah selaku pewaris
peradaban munculnya berbagai gerakan-gerakan perubahan positif yang luar biasa
dalam lembar sejarah kemajuan sebuah bangsa dan negara.
Sejarah telah menorehkan dengan
tinta emas, bahwa pemuda khususnya mahasiswa selalu berperan dalam perubahan di
negeri kita, berbagai peristiwa besar di dunia selalu identik dengan peran
mahasiswa didalamnya.
Berawal dari gerakan organisasi
mahasiswa Indonesia di tahun 1908, Boedi Oetomo. Gerakan yang telah menetapkan
tujuannya yaitu “kemajuan yang selaras buat negeri dan bangsa” ini telah lahir
dan mampu memberikan warna perubahan yang luar biasa positif terhadap
perkembangan gerakan kemahasiswaan untuk kemajuan bangsa Indonesia.Gerakan
kemahasiswaan lainnya pun terbentuk, Mohammad Hatta mempelopori terbentuknya
organisasi kemahasiwaan yang beranggotakan mahasiswa-mahasiswa yang sedang
belajar di Belanda yaitu Indische Vereeninging (yang selanjutnya berubah
menjadi Perhimpunan Indonesia). Kelahiran organisasi tersebut membuka lembaran
sejarah baru kaum terpelajar dan mahasiswa di garda depan sebuah bangsa dengan
misi utamanya “menumbuhkan kesadaran kebangsaan dan hak-hak kemanusiaan
dikalangan rakyat Indonesia untuk memperoleh kemerdekaan”.
Gerakan mahasiswa tidak
berhenti sampai disitu, gerakannya berkembang semakin subur, angkatan 1928 yang
dimotori oleh beberapa tokoh mahasiswa diantaranya Soetomo (Indonesische
Studie-club),Soekarno (Algemeene Studie-club), hingga terbentuknya juga
Persatuan Pelajar-Pelajar Indonesia (PPPI) yang merupakan prototipe organisasi
telah menghimpun seluruh gerakan mahasiswa ditahun 1928, gerakan mahasiswa
angkatan 1928 memunculkan sebuah idieologi dan semangat persatuan dan kesatuan
diseluruh pelosok Indonesia untuk meneriakkan dengan lantang dan menyimpannya
didalam jiwa seluruh komponen bangsa, kami putra putri Indonesia mengaku
bertumpah darah satu yaitu tumpah darah Indonesia, berbangsa satu yaitu bangsa
Indonesia, dan menjunjung bahasa satu yaitu bahasa Indonesia dan hingga kini
kita kenal sebagai sumpah pemuda.
Gerakan perjuangan mahasiswa
sebagai kontrol pemerintahan dan kontrol sosial terus tumbuh dan berkembang,
Gerakan perjuangan Mahasiswa Indonesia tidak
boleh berhenti sampai kapanpun ,gerakan perjuangan mahasiswa saat ini tidak
hanya dengan bergerak bersama-sama untuk berdemonstrasi dan berorasi
dijalan-jalan saja, akan tetapi wahai para “agent of change”, cobalah untuk
bertindak bijak dengan intelektualisme, idealisme, dan keberanian mu untuk bisa
senantiasa menanamkan ruh perubahan yang ada dalam dirimu untuk bisa memberi
kebaikan dan berperan besar serta bertanggung jawab untuk memberikan kemajuan
bangsa dan Negara Indonesia, sehingga seperti Hasan al Banna katakan
“goreskanlah catatan membanggakan bagi umat manusia”.
G.
Kesimpulan
Peran mahasiswa terhadap bangsa
dan negeri ini bukan hanya duduk di depan meja dan dengarkan dosen berbicara,
akan tetapi mahasiswa juga mempunyai berbagai perannya dalam melaksanakan
perubahan untuk bangsa Indonesia, peran tersebut adalah sebagai generasi
penerus yang melanjutkan dan menyampaikan nilai-nilai kebaikan pada suatu kaum,
sebagai generasi pengganti yang menggantikan kaum yang sudah rusak moral dan
perilakunya, dan juga sebagai generasi pembaharu yang memperbaiki dan
memperbaharui kerusakan dan penyimpangan negatif yang ada pada suatu kaum.
Peran ini senantiasa harus terus terjaga dan terpartri didalam
dada mahasiswa Indonesia baik yang ada didalam negeri maupun mahasiswa yang
sedang belajar diluar negeri. Apabila peran ini bisa dijadikan sebagai sebuah
pegangan bagi seluruh mahasiswa Indonesia, “ruh perubahan” itu tetap akan bisa
terus bersemayam dalam diri seluruh mahasiswa Indonesia.
H.
Saran
Pada bagian ini penyusun ingin mengajak yang
dalam hal ini ditujukan kepada para generasi muda pelajar dan mahasiswa, para
Dosen dan Guru, seluruh elemen pemerintah baik yang ada di daerah maupun yang
ada di pusat serta seluruh lapisan masyarakt Indonesia secara luas agar tetap
bersatu demi mempertahankan keutuhan NKRI. Terkadang masalah sepele akan
menjadi kompleks jika tidak ada solidaritas di antara sesama kita. Penyusun
berharap tak akan ada lagi perselisihan di negeri kita tercinta sehingga
cita-cita bangsa Indonesia akan tercapai.
Pepatah dalam bahasa Inggris mengatakan
Student Today, Leader Tomorrow. Penyusun meyakini bahwa kunci tercapainya
cita-cita itu ada di tangan para generasi muda. Oleh karena itu, tetaplah
semangat dalam meraih apa yang telah menjadi tujuan hidup kita
Sumber:
http://noviandyputransyah.blogspot.com/
annajahsolo.wordpress.com
sochehsatriabangsa.wordpress.com
http://ojan-jan.blogspot.com/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar