Jumlah
pengguna yang terbilang masih cukup rendah, menjadi salah satu hal yang
mengakibatkan rendahnya tingkat pemahaman masyarakat luas akan produk perbankan
yang satu ini. Hal ini justru menjadi sebuah peluang yang cukup menjanjikan
bagi para pelaku kejahatan, di mana mereka dapat memanfaatkan kondisi
ketidaktahuan masyarakat tersebut untuk melakukan berbagai modus kejahatan dengan
menggunakan E-Cash.
Hal
ini sebenarnya patut menjadi perhatian khusus bagi pihak perbankan, agar lebih
gencar untuk melakukan pengenalan dan juga promosi terhadap produk E-Cash itu
sendiri, sehingga masyarakat luas dapat mengerti dan lebih memahami tentang apa
dan bagaimana sebenarnya penggunaan produk tersebut. Jika masyarakat memiliki
pemahaman yang cukup, maka berbagai modus kejahatan yang marak terjadi di
tengah-tengah masyarakat terkait dengan penggunaan E-Cash tersebut dapat
dihindari.
Setidaknya
terdapat beberapa modus kejahatan yang paling sering terjadi dan dialami oleh
masyarakat, berikut ini adalah beberapa contohnya:
1.
Menang Undian
Ini
menjadi modus andalan bagi para pelaku kejahatan, bahkan hingga saat ini masih
sering terjadi di tengah-tengah masyarakat luas. Biasanya pelaku akan menelepon
korbannya dan mengabarkan jika yang bersangkutan baru saja memenangkan undian,
baik itu berupa pulsa ataupun sejumlah uang tunai yang biasanya jumlahnya
terbilang cukup besar. Dalam modus ini pelaku umumnya akan mengatasnamakan
dirinya sebagai perwakilan dari sebuah bank atau bahkan operator seluler.
Selanjutnya
pelaku akan meminta korban untuk melakukan pengecekan saldo rekening korban dan
melihat secara langsung sejumlah dana yang baru saja ditambahkan ke rekening
tersebut. Hal ini bahkan akan lebih meyakinkan korban lagi, dengan munculnya
sebuah Pop-Up atas pengisian pulsa yang baru saja diterima handphone si korban.
Dalam hal ini ini, biasanya pelaku akan sedikit memaksa agar korban segera ke
mesin ATM dan melakukan pengecekan secara langsung di sana, tentunya dengan
tidak menutup percakapan di telepon tersebut, agar korban tidak memiliki
kesempatan untuk melakukan pengecekan pulsa yang tentu saja tidak pernah
bertambah tersebut, termasuk mengantisipasi jika korban melakukan pengecekan ke
layanan bank atau operator seluler yang mengatasnamakan oleh pelaku kepada
korban.
Jika
dituruti, maka biasanya pelaku akan menggiring korban ke mesin ATM dan akan
menanyakan jumlah saldo korban yang terdapat di dalam rekening tersebut, hal
ini untuk mempermudah pelaku dalam menentukan jumlah uang yang akan dikuras
dari rekening korbannya. Dengan lihai pelaku akan memandu korban dengan urutan
seperti di bawah ini:
·
Masuk ke menu utama
·
Dilanjutkan dengan menu “Transaksi lainnya”\
·
Lalu “Pilih uang elektronik”
·
Kemudian dilanjutkan dengan “Mandiri E-Cash”
·
Lalu klik “Isi ulang”
Setelah
beberapa langkah di atas, korban akan dipandu untuk mengetikkan sederet nomor
PIN hadiah, yang tentu saja itu adalah nomor telepon yang akan digunakan untuk
menampung sejumlah uang yang ditransfer tersebut (Cth. 081223xxxxxx).
Lalu
dilanjutkan dengan sederet angka yang jumlahnya berada di bawah jumlah saldo
korban, ini adalah sejumlah dana yang akan dipindahkan (Contoh: 2200100). Jika
saldo mencukupi, maka secara langsung sejumlah uang tersebut akan langsung
hilang dan berpindah ke tangan pelaku, sedangkan korban hanya bisa gigit
jari saja setelah semua kejadian tersebut.
2.
Belanja Online
Hampir
sama dengan modus pertama, yang ini juga akan memperdaya korbannya dengan cara
menggiringnya ke mesin ATM dan meminta untuk melakukan transaksi seperti di
atas. Hanya saja dalam modus ini biasanya pelaku akan berpura-pura menjadi
seorang pembeli dan biasanya yang menjadi korban adalah para pemilik online
shop dan yang lainnya, di mana pelaku mengaku telah mengirimkan sejumlah dana
ke rekening korban dan meminta korban untuk melakukan pengecekan ke mesin ATM.
Hindari
Penipuan E-Cash dengan Cerdas
Maraknya
penipuan yang terjadi melalui layanan E-Cash tentu akan membuat sebagian orang
merasa khawatir, sebab tindakan ini bisa saja menimbulkan sejumlah kerugian
yang cukup besar bagi para korbannya. Lakukan beberapa cara di bawah ini untuk
menghindari hal tersebut:
1.
Melek Teknologi dan Informasi
Hal
yang paling aman dan tepat untuk mengantisipasi berbagai modus kejahatan
perbankan tentu saja dengan mengetahui berbagai perkembangan dan juga fitur
yang terdapat di dalam layanan perbankan tersebut, terutama untuk yang terbaru
dan paling canggih. Ada banyak isu yang perlu diketahui terkait dengan hal
tersebut melalui layanan internet, sehingga berbagai modus kejahatan yang
mungkin terjadi bisa dihindari dengan tepat.
2.
Jangan Mudah Tergoda
Pelaku
kejahatan akan mengiming-imingi korbannya dengan sejumlah uang dan juga hadiah
yang cukup besar, dan hal inilah yang menjadi salah satu penyebab tingginya
tingkat kejahatan di bidang perbankan. Hindari dan jangan mudah tergoda dengan
berbagai hadiah tersebut, terutama jika ternyata pelaku berupaya dengan keras
untuk mempengaruhi dan melakukan tindakan penipuan tersebut.
3.
Jangan Pernah ke Mesin ATM dengan Panduan Orang Lain
Kegiatan
perbankan adalah hal yang sangat rahasia, dan tidak membutuhkan panduan atau
arahan seseorang untuk melakukannya, termasuk ketika bertransaksi di mesin ATM.
Hindari hal ini, apalagi jika dipandu oleh seseorang yang tidak dikenal melalui
sambungan telepon semata.
4.
Jangan Ladeni Percakapan Telepon dengan Orang yang Tidak Dikenal
Hal
yang paling mudah untuk mengantisipasi berbagai tindak penipuan adalah dengan
memutuskan sambungan telepon yang berasal dari seseorang yang tidak dikenal dan
tidak berkepentingan apapun dengan Anda. Tindakan ini sangat penting untuk
dilakukan, terutama jika seseorang yang menelepon tersebut mencoba untuk
mempengaruhi atau memandu Anda untuk melakukan berbagai tindakan yang dapat
merugikan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar