Senin, 01 Januari 2018

Ilmu Sosial Dasar 12



Tugas 12
1.   Menurut anda mengapa

Tugas 12
1.   Menurut anda mengapa ilmu sosial dasar sangat dibutuhkan bagi mahasiswa?
Conny R. Semiawan (1998:33), pendidikan tinggi antara lain berfungsi untuk mempersiapkan peserta didik menjadi manusia yang memiliki perilaku, nilai dan norma sesuai sistem yang berlaku sehingga mewujudkan totalitas manusia yang utuh dan mandiri sesuai tata cara hidup bangsa.
Dari peryataan tersebut ilmu sosial dasar erat kaitannya dengan kehidupan sosial, yakni bagaimana mahasiswa berkomunikasi dan bersosialisasi. Selain itu beberapa tujuan ilmu sosial dasar dibutuhkan mahasiswa antara lain, Memahami dan menyadari adanya kenyataan-kenyataan sosial dan masalah-masalah sosial yang ada dalam masyarakat. Dan Peka terhadap masalah-masalah sosial dan tanggap untuk ikut serta dalam usaha-usaha menanggulanginya.
Selain itu  Ilmu Sosial Dasar juga dapat membantu mahasiswa untuk melatih kemampuan softskill-nya. Dengan begitu para mahasiswa bukan hanya memiliki kemampuan akademik dan profesi melainkan juga kemampuan pribadi. Perusahaan-perusahaan tentu bukan hanya merekrut lulusan-lulusan yang cerdas tetapi juga yang memiliki budi pekerti dan kemampuan softskill yang mereka nilai cukup untuk lulusan tersebut mengemban tugasnya saat diterima nanti.

2.   Bagaimana Miminimalisir tingkat kemiskinan jika diliha dari globalisasi?
Dalam proses globalisasi, seharusnya uang mengalir dari negara kaya ke negara miskin. Tapi, dalam beberapa tahun terakhir, yang terjadi justru sebaliknya. Sementara negara-negara kaya memiliki kemampuan untuk menahan resiko fluktuasi kurs dan suku bunga, negara-negara berkembang dan miskin menanggung beban fluktuasi tadi.
Fakta-fakta tersebut jelas tidak menjadikan kita, antiglobalisasi, kita hanya menunjuk kemiskinan di negara berkembang dan miskin bukan karena globalisasi tapi karena pemerintah tak memberi kesempatan pada rakyatnya untuk masuk ekonomi pasar. Karenanya, pemerintah dianggap perlu memformalkan sektor informasi. Caranya dengan legalisasi usaha-usaha informal dan memberikan sertifikat atas lahan dan aset-aset sektor informal tadi. agar penduduk, usaha informal, dan petani miskin diberi sertifikat sehingga bisa dengan mudah mendapat pinjaman modal perbankan, yang tak lain korporasi besar. Pemberian sertifikat itulah yang kemudian disebut sebagai kodifikasi hukum.
Melihat dari sisi individu, seyogyanya kita harus terus memaksimalkan potensi diri untuk bersaing di era globalisasi dimana akses informasi dan teknologi semakin gampang untuk didapatkan. Tidak serta merta mendapatkan gaji yang tinggi namun tidak sesuai dengan kualitas pribadinya. Begitupun individu-individu yang tergabung dalam sebuah kelompok atau organisasi, maka kita dapat saling mengingatkan dan mengedukasi satu sama lain untuk terus belajar untuk menjadi berkualitas.
Sebagai negara, diharapkan dapat terus mensosialisasikan strateginya dalam mengentas kemiskinan khusunya yang bersifat struktural -pun mengawal regulasi dan kebijakan yang melindungi kegiatan ekonomi yang tentu saja untuk mensejahterakan rakyat.

3.   Berikan contoh konkrit kehidupan sosial masyarakat yang masih terjaga dan memiliki  nilai positif?

Budaya gotong royong merupakan salah satu perwujudan nyata dari semangat persatuan masyarakat Indonesia.  budaya gotong royong dalam berbagai bentuk. Mulai dari kerja bakti yang seringkali dilakukan warga masyarakat setiap satu minggu sekali hingga budaya gotong royong antar umat beragama. Budaya gotong royong adalah identitas nasional. Karenanya, budaya gotong royong seharusnya terus dijaga supaya terus diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.
 Dalam perspektif sosiologi budaya, nilai gotong royong adalah semangat yang diwujudkan dalam bentuk perilaku atau tindakan individu yang dilakukan tanpa mengharap balasan untuk melakukan sesuatu secara bersama-sama demi kepentingan bersama atau individu tertentu. Gotong royong menjadikan kehidupan manusia Indonesia lebih berdaya dan sejahtera. Dengan gotong royong, berbagai permasalahan kehidupan bersama bisa terpecahkan secara mudah dan murah, demikian halnya dengan kegiatan pembangunan masyarakat. Namun dibalik kesederhanaannya tersebut, gotong royong menyimpan berbagai nilai yang mampu memberikan nilai positif bagi masyarakat. Nilai-nilai positif dalam gotong royong antara lain:

1.          Kebersamaan
2.          Persatuan
3.          Rela Berkorban
4.          Tolong Menolong
5.          Sosialisasi


4.   Berikan contoh kehidupan toleransi beragama di daerah anda?

Toleransi beragama dalam kehidupan hidup dalam negara yang penuh keragaman, baik dari suku, agama, maupun budaya. Untuk hidup damai dan berdampingan, tentu dibutuhkan toleransi satu sama lain.
Ditempat saya memeliki organisasi keagamaan yang bernama remaja islam al-abbasiah, selain menggelar kegiatan ke agamaan. Organisasi remaja tersebut menggelar kegiatan sosial. Contoh toleransi yang dilakukan adalah lingkungan saya juga memiliki keanekaragaman agama. Toleransi yang kita lakukan adalah tetap menjaga kerukunan dan saling menghargai kegiatan keagamaan masing-masing. Masih sampai menghargai kegiatan keagamaan masing-masing, belum sampai membantu kegiatan keagamaan, namun jika ada kegiatan sosial yang di luar keagamaan. Organisasi tersebut saling membantu dalam kegiatan.




ilmu sosial dasar sangat dibutuhkan bagi mahasiswa?

Conny R. Semiawan (1998:33), pendidikan tinggi antara lain berfungsi untuk mempersiapkan peserta didik menjadi manusia yang memiliki perilaku, nilai dan norma sesuai sistem yang berlaku sehingga mewujudkan totalitas manusia yang utuh dan mandiri sesuai tata cara hidup bangsa.
Dari peryataan tersebut ilmu sosial dasar erat kaitannya dengan kehidupan sosial, yakni bagaimana mahasiswa berkomunikasi dan bersosialisasi. Selain itu beberapa tujuan ilmu sosial dasar dibutuhkan mahasiswa antara lain, Memahami dan menyadari adanya kenyataan-kenyataan sosial dan masalah-masalah sosial yang ada dalam masyarakat. Dan Peka terhadap masalah-masalah sosial dan tanggap untuk ikut serta dalam usaha-usaha menanggulanginya.
Selain itu  Ilmu Sosial Dasar juga dapat membantu mahasiswa untuk melatih kemampuan softskill-nya. Dengan begitu para mahasiswa bukan hanya memiliki kemampuan akademik dan profesi melainkan juga kemampuan pribadi. Perusahaan-perusahaan tentu bukan hanya merekrut lulusan-lulusan yang cerdas tetapi juga yang memiliki budi pekerti dan kemampuan softskill yang mereka nilai cukup untuk lulusan tersebut mengemban tugasnya saat diterima nanti.

2.   Bagaimana Miminimalisir tingkat kemiskinan jika diliha dari globalisasi?
Dalam proses globalisasi, seharusnya uang mengalir dari negara kaya ke negara miskin. Tapi, dalam beberapa tahun terakhir, yang terjadi justru sebaliknya. Sementara negara-negara kaya memiliki kemampuan untuk menahan resiko fluktuasi kurs dan suku bunga, negara-negara berkembang dan miskin menanggung beban fluktuasi tadi.
Fakta-fakta tersebut jelas tidak menjadikan kita, antiglobalisasi, kita hanya menunjuk kemiskinan di negara berkembang dan miskin bukan karena globalisasi tapi karena pemerintah tak memberi kesempatan pada rakyatnya untuk masuk ekonomi pasar. Karenanya, pemerintah dianggap perlu memformalkan sektor informasi. Caranya dengan legalisasi usaha-usaha informal dan memberikan sertifikat atas lahan dan aset-aset sektor informal tadi. agar penduduk, usaha informal, dan petani miskin diberi sertifikat sehingga bisa dengan mudah mendapat pinjaman modal perbankan, yang tak lain korporasi besar. Pemberian sertifikat itulah yang kemudian disebut sebagai kodifikasi hukum.
Melihat dari sisi individu, seyogyanya kita harus terus memaksimalkan potensi diri untuk bersaing di era globalisasi dimana akses informasi dan teknologi semakin gampang untuk didapatkan. Tidak serta merta mendapatkan gaji yang tinggi namun tidak sesuai dengan kualitas pribadinya. Begitupun individu-individu yang tergabung dalam sebuah kelompok atau organisasi, maka kita dapat saling mengingatkan dan mengedukasi satu sama lain untuk terus belajar untuk menjadi berkualitas.
Sebagai negara, diharapkan dapat terus mensosialisasikan strateginya dalam mengentas kemiskinan khusunya yang bersifat struktural -pun mengawal regulasi dan kebijakan yang melindungi kegiatan ekonomi yang tentu saja untuk mensejahterakan rakyat.

3.   Berikan contoh konkrit kehidupan sosial masyarakat yang masih terjaga dan memiliki  nilai positif?

Budaya gotong royong merupakan salah satu perwujudan nyata dari semangat persatuan masyarakat Indonesia.  budaya gotong royong dalam berbagai bentuk. Mulai dari kerja bakti yang seringkali dilakukan warga masyarakat setiap satu minggu sekali hingga budaya gotong royong antar umat beragama. Budaya gotong royong adalah identitas nasional. Karenanya, budaya gotong royong seharusnya terus dijaga supaya terus diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.
 Dalam perspektif sosiologi budaya, nilai gotong royong adalah semangat yang diwujudkan dalam bentuk perilaku atau tindakan individu yang dilakukan tanpa mengharap balasan untuk melakukan sesuatu secara bersama-sama demi kepentingan bersama atau individu tertentu. Gotong royong menjadikan kehidupan manusia Indonesia lebih berdaya dan sejahtera. Dengan gotong royong, berbagai permasalahan kehidupan bersama bisa terpecahkan secara mudah dan murah, demikian halnya dengan kegiatan pembangunan masyarakat. Namun dibalik kesederhanaannya tersebut, gotong royong menyimpan berbagai nilai yang mampu memberikan nilai positif bagi masyarakat. Nilai-nilai positif dalam gotong royong antara lain:

1.          Kebersamaan
2.          Persatuan
3.          Rela Berkorban
4.          Tolong Menolong
5.          Sosialisasi


4.   Berikan contoh kehidupan toleransi beragama di daerah anda?

Toleransi beragama dalam kehidupan hidup dalam negara yang penuh keragaman, baik dari suku, agama, maupun budaya. Untuk hidup damai dan berdampingan, tentu dibutuhkan toleransi satu sama lain.
Ditempat saya memeliki organisasi keagamaan yang bernama remaja islam al-abbasiah, selain menggelar kegiatan ke agamaan. Organisasi remaja tersebut menggelar kegiatan sosial. Contoh toleransi yang dilakukan adalah lingkungan saya juga memiliki keanekaragaman agama. Toleransi yang kita lakukan adalah tetap menjaga kerukunan dan saling menghargai kegiatan keagamaan masing-masing. Masih sampai menghargai kegiatan keagamaan masing-masing, belum sampai membantu kegiatan keagamaan, namun jika ada kegiatan sosial yang di luar keagamaan. Organisasi tersebut saling membantu dalam kegiatan.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar