Tugas 12
1.
Menurut anda mengapa
Tugas 12
1.
Menurut anda mengapa ilmu sosial dasar sangat dibutuhkan bagi
mahasiswa?
Conny R. Semiawan (1998:33), pendidikan tinggi antara
lain berfungsi untuk mempersiapkan peserta didik menjadi manusia yang memiliki
perilaku, nilai dan norma sesuai sistem yang berlaku sehingga mewujudkan
totalitas manusia yang utuh dan mandiri sesuai tata cara hidup bangsa.
Dari peryataan tersebut ilmu sosial dasar erat kaitannya
dengan kehidupan sosial, yakni bagaimana mahasiswa berkomunikasi dan
bersosialisasi. Selain itu beberapa tujuan ilmu sosial dasar dibutuhkan
mahasiswa antara lain, Memahami dan menyadari adanya kenyataan-kenyataan sosial
dan masalah-masalah sosial yang ada dalam masyarakat. Dan Peka terhadap
masalah-masalah sosial dan tanggap untuk ikut serta dalam usaha-usaha
menanggulanginya.
Selain
itu Ilmu Sosial Dasar juga dapat membantu mahasiswa untuk melatih
kemampuan softskill-nya. Dengan begitu para mahasiswa bukan hanya memiliki
kemampuan akademik dan profesi melainkan juga kemampuan pribadi. Perusahaan-perusahaan
tentu bukan hanya merekrut lulusan-lulusan yang cerdas tetapi juga yang
memiliki budi pekerti dan kemampuan softskill yang mereka nilai cukup
untuk lulusan tersebut mengemban tugasnya saat diterima nanti.
2.
Bagaimana Miminimalisir tingkat kemiskinan jika diliha dari
globalisasi?
Dalam proses globalisasi, seharusnya uang mengalir
dari negara kaya ke negara miskin. Tapi, dalam beberapa tahun terakhir, yang
terjadi justru sebaliknya. Sementara negara-negara kaya memiliki kemampuan
untuk menahan resiko fluktuasi kurs dan suku bunga, negara-negara berkembang
dan miskin menanggung beban fluktuasi tadi.
Fakta-fakta tersebut jelas tidak menjadikan kita,
antiglobalisasi, kita hanya menunjuk kemiskinan di negara berkembang dan miskin
bukan karena globalisasi tapi karena pemerintah tak memberi kesempatan pada
rakyatnya untuk masuk ekonomi pasar. Karenanya, pemerintah dianggap perlu
memformalkan sektor informasi. Caranya dengan legalisasi usaha-usaha informal
dan memberikan sertifikat atas lahan dan aset-aset sektor informal tadi. agar
penduduk, usaha informal, dan petani miskin diberi sertifikat sehingga bisa
dengan mudah mendapat pinjaman modal perbankan, yang tak lain korporasi besar.
Pemberian sertifikat itulah yang kemudian disebut sebagai kodifikasi hukum.
Melihat dari sisi individu, seyogyanya kita
harus terus memaksimalkan potensi diri untuk bersaing di era globalisasi dimana
akses informasi dan teknologi semakin gampang untuk didapatkan. Tidak serta
merta mendapatkan gaji yang tinggi namun tidak sesuai dengan kualitas
pribadinya. Begitupun individu-individu yang tergabung dalam sebuah
kelompok atau organisasi, maka kita dapat saling mengingatkan dan mengedukasi
satu sama lain untuk terus belajar untuk menjadi berkualitas.
Sebagai negara, diharapkan dapat terus
mensosialisasikan strateginya dalam mengentas kemiskinan khusunya yang bersifat
struktural -pun mengawal regulasi dan kebijakan yang melindungi kegiatan
ekonomi yang tentu saja untuk mensejahterakan rakyat.
3.
Berikan contoh konkrit kehidupan sosial masyarakat yang masih terjaga
dan memiliki nilai positif?
Budaya
gotong royong merupakan salah satu perwujudan nyata dari semangat persatuan
masyarakat Indonesia. budaya gotong royong dalam berbagai bentuk. Mulai dari
kerja bakti yang seringkali dilakukan warga masyarakat setiap satu minggu
sekali hingga budaya gotong royong antar umat beragama. Budaya gotong royong
adalah identitas nasional. Karenanya, budaya gotong royong seharusnya terus
dijaga supaya terus diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam
perspektif sosiologi budaya, nilai gotong royong adalah semangat yang
diwujudkan dalam bentuk perilaku atau tindakan individu yang dilakukan tanpa
mengharap balasan untuk melakukan sesuatu secara bersama-sama demi kepentingan
bersama atau individu tertentu. Gotong royong menjadikan kehidupan manusia Indonesia lebih
berdaya dan sejahtera. Dengan gotong royong, berbagai permasalahan kehidupan
bersama bisa terpecahkan secara mudah dan murah, demikian halnya dengan
kegiatan pembangunan masyarakat. Namun dibalik kesederhanaannya
tersebut, gotong royong menyimpan berbagai nilai yang mampu memberikan nilai
positif bagi masyarakat. Nilai-nilai positif dalam gotong royong antara lain:
1.
Kebersamaan
2.
Persatuan
3.
Rela Berkorban
4.
Tolong Menolong
5.
Sosialisasi
4.
Berikan contoh kehidupan toleransi beragama di daerah anda?
Toleransi beragama dalam kehidupan hidup dalam
negara yang penuh keragaman, baik dari suku, agama, maupun budaya. Untuk hidup
damai dan berdampingan, tentu dibutuhkan toleransi satu sama lain.
Ditempat saya memeliki organisasi keagamaan yang
bernama remaja islam al-abbasiah, selain menggelar kegiatan ke agamaan. Organisasi
remaja tersebut menggelar kegiatan sosial. Contoh toleransi yang dilakukan
adalah lingkungan saya juga memiliki keanekaragaman agama. Toleransi yang kita
lakukan adalah tetap menjaga kerukunan dan saling menghargai kegiatan keagamaan
masing-masing. Masih sampai menghargai kegiatan keagamaan masing-masing, belum
sampai membantu kegiatan keagamaan, namun jika ada kegiatan sosial yang di luar
keagamaan. Organisasi tersebut saling membantu dalam kegiatan.
Conny R. Semiawan (1998:33), pendidikan tinggi antara
lain berfungsi untuk mempersiapkan peserta didik menjadi manusia yang memiliki
perilaku, nilai dan norma sesuai sistem yang berlaku sehingga mewujudkan
totalitas manusia yang utuh dan mandiri sesuai tata cara hidup bangsa.
Dari peryataan tersebut ilmu sosial dasar erat kaitannya
dengan kehidupan sosial, yakni bagaimana mahasiswa berkomunikasi dan
bersosialisasi. Selain itu beberapa tujuan ilmu sosial dasar dibutuhkan
mahasiswa antara lain, Memahami dan menyadari adanya kenyataan-kenyataan sosial
dan masalah-masalah sosial yang ada dalam masyarakat. Dan Peka terhadap
masalah-masalah sosial dan tanggap untuk ikut serta dalam usaha-usaha
menanggulanginya.
Selain
itu Ilmu Sosial Dasar juga dapat membantu mahasiswa untuk melatih
kemampuan softskill-nya. Dengan begitu para mahasiswa bukan hanya memiliki
kemampuan akademik dan profesi melainkan juga kemampuan pribadi. Perusahaan-perusahaan
tentu bukan hanya merekrut lulusan-lulusan yang cerdas tetapi juga yang
memiliki budi pekerti dan kemampuan softskill yang mereka nilai cukup
untuk lulusan tersebut mengemban tugasnya saat diterima nanti.
2.
Bagaimana Miminimalisir tingkat kemiskinan jika diliha dari
globalisasi?
Dalam proses globalisasi, seharusnya uang mengalir
dari negara kaya ke negara miskin. Tapi, dalam beberapa tahun terakhir, yang
terjadi justru sebaliknya. Sementara negara-negara kaya memiliki kemampuan
untuk menahan resiko fluktuasi kurs dan suku bunga, negara-negara berkembang
dan miskin menanggung beban fluktuasi tadi.
Fakta-fakta tersebut jelas tidak menjadikan kita,
antiglobalisasi, kita hanya menunjuk kemiskinan di negara berkembang dan miskin
bukan karena globalisasi tapi karena pemerintah tak memberi kesempatan pada
rakyatnya untuk masuk ekonomi pasar. Karenanya, pemerintah dianggap perlu
memformalkan sektor informasi. Caranya dengan legalisasi usaha-usaha informal
dan memberikan sertifikat atas lahan dan aset-aset sektor informal tadi. agar
penduduk, usaha informal, dan petani miskin diberi sertifikat sehingga bisa
dengan mudah mendapat pinjaman modal perbankan, yang tak lain korporasi besar.
Pemberian sertifikat itulah yang kemudian disebut sebagai kodifikasi hukum.
Melihat dari sisi individu, seyogyanya kita
harus terus memaksimalkan potensi diri untuk bersaing di era globalisasi dimana
akses informasi dan teknologi semakin gampang untuk didapatkan. Tidak serta
merta mendapatkan gaji yang tinggi namun tidak sesuai dengan kualitas
pribadinya. Begitupun individu-individu yang tergabung dalam sebuah
kelompok atau organisasi, maka kita dapat saling mengingatkan dan mengedukasi
satu sama lain untuk terus belajar untuk menjadi berkualitas.
Sebagai negara, diharapkan dapat terus
mensosialisasikan strateginya dalam mengentas kemiskinan khusunya yang bersifat
struktural -pun mengawal regulasi dan kebijakan yang melindungi kegiatan
ekonomi yang tentu saja untuk mensejahterakan rakyat.
3.
Berikan contoh konkrit kehidupan sosial masyarakat yang masih terjaga
dan memiliki nilai positif?
Budaya
gotong royong merupakan salah satu perwujudan nyata dari semangat persatuan
masyarakat Indonesia. budaya gotong royong dalam berbagai bentuk. Mulai dari
kerja bakti yang seringkali dilakukan warga masyarakat setiap satu minggu
sekali hingga budaya gotong royong antar umat beragama. Budaya gotong royong
adalah identitas nasional. Karenanya, budaya gotong royong seharusnya terus
dijaga supaya terus diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam
perspektif sosiologi budaya, nilai gotong royong adalah semangat yang
diwujudkan dalam bentuk perilaku atau tindakan individu yang dilakukan tanpa
mengharap balasan untuk melakukan sesuatu secara bersama-sama demi kepentingan
bersama atau individu tertentu. Gotong royong menjadikan kehidupan manusia Indonesia lebih
berdaya dan sejahtera. Dengan gotong royong, berbagai permasalahan kehidupan
bersama bisa terpecahkan secara mudah dan murah, demikian halnya dengan
kegiatan pembangunan masyarakat. Namun dibalik kesederhanaannya
tersebut, gotong royong menyimpan berbagai nilai yang mampu memberikan nilai
positif bagi masyarakat. Nilai-nilai positif dalam gotong royong antara lain:
1.
Kebersamaan
2.
Persatuan
3.
Rela Berkorban
4.
Tolong Menolong
5.
Sosialisasi
4.
Berikan contoh kehidupan toleransi beragama di daerah anda?
Toleransi beragama dalam kehidupan hidup dalam
negara yang penuh keragaman, baik dari suku, agama, maupun budaya. Untuk hidup
damai dan berdampingan, tentu dibutuhkan toleransi satu sama lain.
Ditempat saya memeliki organisasi keagamaan yang
bernama remaja islam al-abbasiah, selain menggelar kegiatan ke agamaan. Organisasi
remaja tersebut menggelar kegiatan sosial. Contoh toleransi yang dilakukan
adalah lingkungan saya juga memiliki keanekaragaman agama. Toleransi yang kita
lakukan adalah tetap menjaga kerukunan dan saling menghargai kegiatan keagamaan
masing-masing. Masih sampai menghargai kegiatan keagamaan masing-masing, belum
sampai membantu kegiatan keagamaan, namun jika ada kegiatan sosial yang di luar
keagamaan. Organisasi tersebut saling membantu dalam kegiatan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar