Manajemen Layanan Sistem
Informasi atau IT Service Management (ITSM) adalah istilah umum untuk
menggambarkan pendekatan untuk merancang, menghasilkan, mengelola dan
meningkatkan penggunaan teknologi informasi yang digunakan dalam perusahaan. Tujuannya
adalah untuk memastikan bahwa semua proses, sumber daya manusia dan teknologi
berada pada tempat/berjalan dengan benar sehingga organisasi dapat mencapai
tujuan bisnisnya.
ITSM adalah proses
layanan bisnis dengan fokus utama pada pelayanan terbaik kepada konsumen. ITSM
dibuat untuk mengukur sebuah proses dengan memberikan sebuah solusi kepada
konsumen daripada hal teknis seperti development. ITSM mengukur efisiensi
operasional dalam memberikan solusi dan bagaimana mengelola sistem ini agar
memenuhi harapan yang diinginkan.
Apa yang membedakan
pendekatan IT management seperti Network Management dan IT Systems Management,
ITSM memiliki karakter sebagai berikut :
§
Mengadopsi pendekatan proses pada manajemen.
§
Lebih fokus terhadap kebutuhan konsumen dan layanan IT untuk
konsumen.
§
Menekankan perbaikan yang berkelanjutan (Continual Improvement)
Salah satu framework
ITSM adalah standar ISO/IEC 20000. Framework ITSM sendiri dipengaruhi dan
diadopsi dari standar lain seperti ISO 9000 (Sistem Manajemen Mutu) dan ISO/IEC
27000 (Sistem Manajemen Keamanan Informasi).
Sehingga secara garis
besar adalah ITSM merupakan sebuah proses pengukuran sebuah layanan yang
terfokus pada kepuasan pelanggan dalam menggunakan layanan tersebut.
Contoh framework pada
ITSM adalah :
ITIL (Information
Technology Infrastructure Library)
Merupakan sebuah konsep
dan teknik pengelolaan infrastruktur, pengembangan, serta operasi teknologi
informasi. ITIL menekankan siklus hidup layanan yang disediakan oleh teknologi
informasi dibagi menjadi 5 bagian
o Service Strategy.
Memberikan panduan
kepada pengimpelemntasi bagaimana memandang konsep ITSM bukan hanya sebagai
kemampuan organisasi (dalam memberikan, mengelola serta mengoperasikan layanan
IT), tapi juga sebagai sebuah aset strategis perusahaan. Proses-proses yang
dicakup dalam Service Strategy :
1. Service
Portofolio Management.
2. Financial
Management.
3. Demand
Management.
o Service Design.
Service Design
memberikan panduan kepada organisasi TI untuk dapat secara sistematis dan best
practice mendesain dan membangun layanan TI maupun implementasi ITSM itu
sendiri. Proses-proses yang dicakup dalam Service Design yaitu:
1. Service
Catalog Management.
2. Service Level
Management.
3. Supplier
Management.
4. Capacity
Management.
5. Availability
Management.
6. IT Service
Continuity Management.
7. Information
Security Management
o Service Transition.
Service Transition
menyediakan panduan kepada organisasi TI untuk dapat mengembangkan serta
kemampuan untuk mengubah hasil desain layanan TI baik yang baru maupun layanan
TI yang diubah spesifikasinya ke dalam lingkungan operasional. Proses-proses
yang dicakup dalam Service Transition yaitu:
1. Transition
Planning and Support.
2. Change
Management.
3. Service Asset
& Configuration Management.
4. Release &
Deployment Management.
5. Service
Validation.
6. Evaluation.
7. Knowledge
Management.
o Service Operation.
Service Operation
merupakan tahapan lifecycle yang mencakup semua kegiatan operasional harian
pengelolaan layanan-layanan TI. Di dalamnya terdapat berbagai panduan pada
bagaimana mengelola layanan TI secara efisien dan efektif serta menjamin
tingkat kinerja yang telah diperjanjikan dengan pelanggan sebelumnya.
Proses-proses yang dicakup dalam Service Transition yaitu:
1. Event
Management.
2. Incident
Management.
3. Problem
Management.
4. Request
Fulfillment.
5. Access
Management.
o Continual Service Improvement.
Continual Service
Improvement (CSI) memberikan panduan penting dalam menyusun serta memelihara
kualitas layanan dari proses desain, transisi dan pengoperasiannya. CSI
mengkombinasikan berbagai prinsip dan metode dari manajemen kualitas, salah
satunya adalah Plan-Do-Check-Act (PDCA).
Berikut adalah beberapa contoh konkrit
penerapan Sistem Informasi Managemen ( SIM ) :
1. Enterprize Resource
Planning ( ERP )
Sistem Enterprize Resource Planning ini
seringkali digunakan oleh sejumlah perusahaan besar dalam mengelola
manajemennya serta untuk melakukan pengawasan yang akan saling terintegrasi
dengan unit bidang kerja keuangan, Sumber Daya Manusia, Pemasaran, Accounting,
Operasional dan Pengelolaan Persediaan perusahaan.
2. Transaction Processing
System ( TPS )
TPS ini digunakan sebagai pemproses data yang
memiliki jumlah besar dengan transaksi bisnis yang rutin. Program TPS ini
biasanya diaplikasikan oleh perusahaan untuk manajemen gaji dan inventaris.
Misalnya aplikasi yang digunakan sebagai bantuan keuangan yang ada di desa
pemprov di jawa timur.
3. Office Automation
System ( OAS )
Fungsi dari sistem ini yaitu sebagai media
komunikasi antar departemen disebuah perusahaan agar menjadi lancar tanpa
adanya suatu penghalang. Sistem ini juga dipergunakan oleh perusahaan untuk
memperoleh informasi yang dibutuhkan oleh pekerja. Penggunaan sistem ini dapat
berupa individu maupun kelompok.
4. Supply Chain Managemen
( SCM )
SCM ini memiliki kegunaan yang sangat
bermanfaat bagi managemen karena seluruh data-data yang disajikannya
terintegrasi mengenai managemen suplai bahan baku, mulai dari pemasok,
pengecer, produsen dan juga konsumen akhir.
5. Informatic Managemen
System ( IMS )
Sistem ini memiliki kegunaan untuk mendukung
spektrum tugas-tugas yang ada dalam organisasi, dan juga dapat digunakan untuk
membantu analisa pembuatan keputusan. Fungsi lain dari sistem ini yaitu dapat
menyatukan beberapa fungsi informasi dengan program komputerisasi, contohnya
e-procedurement.
6. Expert System ( ES )
& Artificial Intellegent ( AI )
Sistem ini dibuat berdasarkan dari Artificial
Intelegent atau kecerdasan buatan yang akan memberikan kegunaan untuk
penganalisa dan memecahkan suatu persoalan atau masalah dengan
menggunakan pengetahuan tenaga para ahli yang dimasukkan sebuah program
kedalamnya, contohnya bisa seperti Sistem Jadwal Akademik.
7. Excekutif Support
System ( ESS )
Kegunaan dari sistem ini dapat untuk membantu
sang manajer perusahaan dalam berinteraksi dengan lingkungan perusahaan dengan
berpegang pada grafik serta pendukung komunikasi lainnya untuk memberikan
dukungan untuk keputusan yang tidak terprogram dalam manajemen.
Keuntungan ESS ini adalah mampu untuk
menganalisa tren, mudah bagi eksekutif atas menggunakannya, dan augmentasi
kemampuan kepemimpinan manager dan masih banyak lagi keuntungan menggunakan ESS
ini.
Sumber Referensi:
Asadudin. Manajemen Layanan Informasi.
Tersedia: http://bit.ly/1Uutog8 [26
Maret 2016]
Darmansyah. Manajemen Layanan TI atau
Manajemen Layanan Dukungan TI. Tersedia: http://darmansyah.weblog.esaunggul.ac.id/2013/… [26
Maret 2016]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar